Wednesday, October 16, 2013

tomcat

                                                        

                                 TOMCAT

 

Tomcat jadi buah bibir di jejaring sosial. Penyebabnya, serangga cantik berwarna oranye ini menyerbu sejumlah kawasan di Surabaya. Hewan bernama ilmiahPaederus riparius ini membuat warga di sejumlah permukiman padat penduduk terserang gatal-gatal.
“Dia masuk jenis kumbang yang memakan hama padi,” ujar peneliti serangga dari Institut Pertanian Bogor, Aunu Rauf.
Kumbang Rove itu biasa hidup di sawah. Memamah wereng, kepik, dan hewan pengganggu padi lainnya. Aunu menjelaskan tomcat berkembang biak di tempat lembap. “Larva dan telurnya di dalam tanah,” ujar dia.
Lalu ketika besar dan menjadi kumbang dia berada di luar terrestrial-nya. “Dia terbang dan mencari sinar,” kata Aunu. Selama siang hari tomcat aktif mencari makan. Menjelang senja, dia mulai mencari cahaya sembari mencari makanan.
Kenapa serangga berwarna oranye ini akhirnya masuk perumahan? Analisis Aunu, tomcat bergeser ke permukiman penduduk karena masa panen sudah selesai, sehingga ia perlu mencari sumber makanan baru. Apalagi di permukiman penduduk banyak cahaya yang menarik perhatian serangga ini. “Pada umumnya semua serangga suka cahaya,” katanya.
Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian Surabaya Alexandro S. Yahaya memaparkan selama lima hari tomcat menyerbu kawasan penduduk. Tercatat hampir 60 warga terserang gatal-gatal. Alex menuturkan Tomcat sudah menyerang warga Surabaya dari tahun lalu. Tapi tahun ini serangannya meluas. Guru Besar Ilmu Serangga dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Aunu Rauf juga mengungkapkan bahwa serangga tomcat adalah serangga yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Di beberapa wilayah Indonesia, serangga tomcat sering kali disebut semut kanai atau semut kayap. Menurut Aunu, kumbang ini sejatinya merupakan spesies kumbang Paederus fuscipes. “Masyarakat menyebutnya tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Tomcat F-14,” ungkap Aunu.
Siapa pun bisa terkena serangan si Tomcat. Serangga yang memiliki habitat di persawahan, hutan atau taman kota ini biasanya menyerang jika terancam. Jika sampai terserang, bagaimana harus mengatasinya? Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), hari Sutrisno, mengatakan, “Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun.” Pengobatan tambahan bisa dilakukan. Pilihannya adalah dengan memakai salep Hydrocortisone 1 persen, salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen. “Yang lebih berbahaya adalah jika sampai terjadi infeksi sekunder. Jadi jangan sampai terjadi luka karena kuman akan masuk,” ungkap Hari. Karena hal tersebut, Hari mengimbau pada korban untuk tidak menggaruk bagian yang memerah walaupun terasa gatal. Lalu, bagaimana cara mencegah terkena serangan si Tomcat? Ada indikasi bahwa kumbang Paederus juga aktif di malam hari dan tertarik dengan cahaya lampu. Serangan bisa dihindari dengan mencegah serangga ini masuk ke dalam rumah. “Saat sudah gelap atau malam, sebelum menyalakan lampu, tutup semua jendela sehingga serangga tidak masuk,” jelas Hari. Kumbang Paederus sebenarnya adalah kumbang yang menguntungkan bagi pertanian. Jenis kumbang ini adalah predator alami bagi hama seperti wereng. Karena menguntungkan, sejauh ini belum dikembangkan cara untuk membasmi serangga jenis ini. Belum diketahui pula apakah serangga ini tak suka dengan bau sehingga bisa ditangkal dengan repellent .

 

 

No comments:

Post a Comment